Dalam setiap hubungan, diperlukan kepercayaan dan penghargaan.
Karena 2 hal tersebut adalah landasan terkuat yang akan menentukan awet
tidaknya hubungan kalian ke depan.
Yuk dicek, kebiasaan-kebiasaan sepele apa aja yang berpotensi bikin hubungan dengan pasangan jadi nggak awet. Kalau bisa diminimalisir dari sekarang, nggak akan ada lagi deh cerita kondisi yang tadinya baik-baik aja tiba-tiba jadi celaka!
Sepenting-pentingnya orang yang kamu balesin chatnya di hp-mu, tetep lebih penting lagi pasangan yang ada di dekatmu saat itu. Kalaupun itu mendesak harus segera direspon, toh kamu bisa bilang “Maaf ya, aku bales urusan kerjaan sebentarâ€. Setelah itu simpanlah hp-mu di tas atau sakumu. Jangan meletakkan barang-barang yang nggak perlu di atas meja makan kalian.
Sama halnya dengan telponan dengan pasangan, tapi pikiranmu nggak di situ. Dengan gampang kamu bisa berpikir telponan bisa disambi main games, atau sambil ngecekin medsos-mu, atau yang lebih parah lagi kamu malah chat sama temanmu. Kalau kamu belum yakin dengan sinkronisasi otak dan gerakan motorismu lancar jaya, jangan sekali-kali dilakuin ya.. Yang ada nantinya kamu juga paling gagal fokus. Tanda-tandanya di sepanjang durasi telepon kamu akan lebih banyak diam tanpa tahu dia ngomong apa. Kalau nggak, responmu juga jadi sederhana, cuma jawab “Hmm…â€. Berdalih nyalahin pasanganmu ngomongnya salah sambung, padahal kamunya yang nggak nyambung.
Kalaupun kamu sudah capek atau nggak mood lagi buat teleponan, katakan aja terus terang padanya kalau kamu butuh istirahat. Lalu kalian sepakat menyudahi durasi teleponannya. Urusannya jadi nggak ribet, dan kamu nggak harus mendua dengan pasangan dan gadget-mu.
Mungkin dia lagi ada urusan mendadak. Mungkin juga baterai hp-nya low jadi nggak bisa langsung angkat teleponmu. Yang penting jangan suudzon dulu. Ketika kamu punya 1000 alasan untuk berpikiran buruk padanya, temukan satu saja alasan untukmu bisa berpikiran baik, supaya kamu nggak semakin terpuruk. Bisa dicoba kan ?
Kalau tiap diberi sesuatu kamu selalu ngerasa seleranya kurang pas denganmu, setidaknya nggak susah kan cuma sekedar bilang terima kasih. Kalaupun kamu rasa penampilannya kurang matching, tetap berusaha mengapresiasinya dan menyarankan dengan cara yang baik-baik juga bukan hal yang sulit untuk dilakukan. Kalau kamu mau membangun hubungan yang baik dengan pasangan, jangan terlalu hobi mengkritisi. Sebaliknya, mulailah dengan apresiasi dan berikan solusi.
Hari gini apa kamu satu di antara mereka yang masih sindir-sindiran lewat DP dan status ? Niatmu mau mengubah, kamunya malah dikira bocah. Ehh masalah kalian jadi tambah parah. Dari yang skalanya cuma lokal kalian berdua. Setelah koar-koar, malah jadi interlokal dan ketawan banyak orang. Yakin deh kebiasaan yang satu ini sama sekali nggak mencerminkan kedewasaanmu – sebagai orang yang ngakunya sudah serius dengan pasangan. Sebaliknya, kamu malah terlihat sangat kekanak-kanakan.
Kalau kamu masih memelihara kebiasaan seperti ini, sebaiknya pelan-pelan diubah. Bayangkan kalau besok kalian sudah menikah, dan kamu masih suka curcol tentang masalahmu dengan pasangan lewat DP atau statusmu. Malu kan kalau sampai ketawan orang lain ? Percaya deh, setiap masalah yang dikomunikasikan dengan baik, hasilnya tentu akan baik pula. No more drama.
Mungkin dengan selalu mengajukan pertanyaan rutin yang terkesan menginterogasi tadi, kamu ingin menunjukkan kalau kamu perhatian. Tapi sebenarnya itu wujud dari ketidakpercayaan. Kalau terus-terusan diperlakukan seperti itu, siapa juga yang tahan ?
Selain memiliki relasi denganmu, pasanganmu juga pasti memiliki relasi lain dalam pergaulanya. Dengan teman, keluarga, kolega, dan sebagainya. Dalam setiap momen selain perjumpaan denganmu sebagai pasangannya, wajar dong kadang dia juga mengabadikan momen-momen berharga itu lewat foto. Wah celakanya kalau ada temannya yang lawan jenis juga ikutan mampang dalam foto itu. Apalagi kalau pasanganmu mengganti DP atau mengupload foto itu, posesifmu kumat dan kamu langsung aja marah.
Kecemburuan memang dibutuhkan dalam kadar tertentu dalam suatu hubungan, supaya kita punya sense of belonging juga terhadap pasangan. Tapi kalau ini sampai berlebihan, tetap aja nggak sehat. Kalau kamu marahin terus seperti itu, dan akhirnya dia malah jadi kuper, kamu beneran rela?
Duh lama-lama ntar pasanganmu ujung-ujungnya bisa males lho jawab pertanyaanmu dan cuma ngerespon seadanya. Yang lebih horror lagi kalau akhirnya dia memutuskan semua yang berteman di medsosnya, hanya orang-orang sesama jenisnya. Ehhmm kamu mau ?
Meskipun kamu tergolong orang yang spontan, biasakan dipikir dulu ya sebelum kamu ngomong. Apalagi untuk hal-hal yang bisa aja menyinggung perasaan pasangan.
Nah itu tadi kebiasaan-kebiasaan sepele, yang mungkin tanpa kamu sadari bisa berpotensi membuat hubunganmu dan pasangan jadi nggak awet. Supaya tetap bertahan lama, yuk kita belajar menghargai dan mempercayai pasangan
Sumber : www.hipwee.com
Yuk dicek, kebiasaan-kebiasaan sepele apa aja yang berpotensi bikin hubungan dengan pasangan jadi nggak awet. Kalau bisa diminimalisir dari sekarang, nggak akan ada lagi deh cerita kondisi yang tadinya baik-baik aja tiba-tiba jadi celaka!
Beberapa Hal Sepele yang dapat membuat hubungan Kamu Berantakan
1. Kamu lagi makan bareng pasangan. Bukannya bergurau dengannya, kamu malah asyik bermesraan dengan hp-mu
Entah karena alasan tugas atau pekerjaan, balesin chat atau ngecekin hp sewaktu makan bareng dengan pasangan tetap aja nggak bisa dibenarkan. Untuk pergi bersama aja kalian butuh perjuangan, masa iya rela waktu makan yang cuma sebentar juga masih disia-siakan ? Mungkin pasanganmu cuma diam aja waktu ngeliatin kamu sibuk dengan hp-mu. Tapi kebayang nggak perasaannya jadi gondok dan tertohok.Sepenting-pentingnya orang yang kamu balesin chatnya di hp-mu, tetep lebih penting lagi pasangan yang ada di dekatmu saat itu. Kalaupun itu mendesak harus segera direspon, toh kamu bisa bilang “Maaf ya, aku bales urusan kerjaan sebentarâ€. Setelah itu simpanlah hp-mu di tas atau sakumu. Jangan meletakkan barang-barang yang nggak perlu di atas meja makan kalian.
2. Telingamu memang sedang mendengar suara pasanganmu di telepon. Tapi mata dan tanganmu terpusat pada gadget-mu yang lain
Hmm kalau kebiasaan yang satu ini ibaratnya kamu lagi semangat-semangatnya ngobrol sama pasanganmu, lalu dengan santainya dia menanggapimu dengan hanya bilang “Oh iyaâ€, atau “Hmm…†sambil tertunduk menatap layar ponselnya. Menurutmu kalau kamu yang dibegitukan, sakitnya di mana ?Sama halnya dengan telponan dengan pasangan, tapi pikiranmu nggak di situ. Dengan gampang kamu bisa berpikir telponan bisa disambi main games, atau sambil ngecekin medsos-mu, atau yang lebih parah lagi kamu malah chat sama temanmu. Kalau kamu belum yakin dengan sinkronisasi otak dan gerakan motorismu lancar jaya, jangan sekali-kali dilakuin ya.. Yang ada nantinya kamu juga paling gagal fokus. Tanda-tandanya di sepanjang durasi telepon kamu akan lebih banyak diam tanpa tahu dia ngomong apa. Kalau nggak, responmu juga jadi sederhana, cuma jawab “Hmm…â€. Berdalih nyalahin pasanganmu ngomongnya salah sambung, padahal kamunya yang nggak nyambung.
Kalaupun kamu sudah capek atau nggak mood lagi buat teleponan, katakan aja terus terang padanya kalau kamu butuh istirahat. Lalu kalian sepakat menyudahi durasi teleponannya. Urusannya jadi nggak ribet, dan kamu nggak harus mendua dengan pasangan dan gadget-mu.
3. Kalau pasanganmu telat ngabarin atau nggak angkat telepon, kamunya langsung suudzon
Ihhh Kok dia nggak ngabarin sih udah sampai mana, aku kan cemasDuh duh.. Kayaknya pikiran kita ini emang paling gampang ya diisi hal-hal yang negatif ketimbang yang positif. Yang pasti pikiran negatif ini tetap terus muncul atas ijin diri kita sendiri. Selama kamu yakin dengan pasanganmu, selama itu juga kamu mestinya melatih dirimu untuk nggak mengada-ada. Ya mengadakan masalah baru dengan mikir yang aneh-aneh, hanya karena pasangan belum sempat kirim kabar atau mengangkat teleponmu.
Ya ampun.. diteleponin berkali-kali nggak diangkat juga sama dia, jangan-jangan dia lagi TP-TP nih sama orang lain
Mungkin dia lagi ada urusan mendadak. Mungkin juga baterai hp-nya low jadi nggak bisa langsung angkat teleponmu. Yang penting jangan suudzon dulu. Ketika kamu punya 1000 alasan untuk berpikiran buruk padanya, temukan satu saja alasan untukmu bisa berpikiran baik, supaya kamu nggak semakin terpuruk. Bisa dicoba kan ?
4. Selalu menilai selera dan penampilan pasanganmu kurang
Siapa sih di dunia ini yang lebih senang dikritisi daripada diapresiasi ? Mungkin nggak akan pernah ada ya. Karena pada kenyataannya kritik yang dilontarkan juga harus seimbang dengan apresiasi yang diberikan. Begitupun dengan hubunganmu dan pasanganmu. Sekalipun kalian punya sudut pandang yang berbeda dalam selera dan penampilan, bukan berarti kamu bisa seenaknya menilai bahwa pilihanmu selalu yang paling, dan pasanganmu selalu yang kurangKalau tiap diberi sesuatu kamu selalu ngerasa seleranya kurang pas denganmu, setidaknya nggak susah kan cuma sekedar bilang terima kasih. Kalaupun kamu rasa penampilannya kurang matching, tetap berusaha mengapresiasinya dan menyarankan dengan cara yang baik-baik juga bukan hal yang sulit untuk dilakukan. Kalau kamu mau membangun hubungan yang baik dengan pasangan, jangan terlalu hobi mengkritisi. Sebaliknya, mulailah dengan apresiasi dan berikan solusi.
5. Kalau berantem, kamu langsung nyindir pasanganmu lewat DP dan statusmu
Hari gini apa kamu satu di antara mereka yang masih sindir-sindiran lewat DP dan status ? Niatmu mau mengubah, kamunya malah dikira bocah. Ehh masalah kalian jadi tambah parah. Dari yang skalanya cuma lokal kalian berdua. Setelah koar-koar, malah jadi interlokal dan ketawan banyak orang. Yakin deh kebiasaan yang satu ini sama sekali nggak mencerminkan kedewasaanmu – sebagai orang yang ngakunya sudah serius dengan pasangan. Sebaliknya, kamu malah terlihat sangat kekanak-kanakan.
Kalau kamu masih memelihara kebiasaan seperti ini, sebaiknya pelan-pelan diubah. Bayangkan kalau besok kalian sudah menikah, dan kamu masih suka curcol tentang masalahmu dengan pasangan lewat DP atau statusmu. Malu kan kalau sampai ketawan orang lain ? Percaya deh, setiap masalah yang dikomunikasikan dengan baik, hasilnya tentu akan baik pula. No more drama.
6. Kamu jadi seperti satpam, kerjaannya selalu menginterogasi
Layaknya menjalankan tugas sebagai seorang staf keamanan, kamu selalu mengintrograsi pasangan. Mulai dari menanyakan keberadaannya di mana, apa yang lagi ia lakukan, dengan siapa, dan rentetan pertanyaan lainnya. Ingat teman, dia pasanganmu bukan tahananmu yang harus dipantau segala gerak-geriknya.Mungkin dengan selalu mengajukan pertanyaan rutin yang terkesan menginterogasi tadi, kamu ingin menunjukkan kalau kamu perhatian. Tapi sebenarnya itu wujud dari ketidakpercayaan. Kalau terus-terusan diperlakukan seperti itu, siapa juga yang tahan ?
7. Kalau pasanganmu ganti DP-nya atau menggunggah fotonya dengan teman lawan jenis, kamu langsung marah
Selain memiliki relasi denganmu, pasanganmu juga pasti memiliki relasi lain dalam pergaulanya. Dengan teman, keluarga, kolega, dan sebagainya. Dalam setiap momen selain perjumpaan denganmu sebagai pasangannya, wajar dong kadang dia juga mengabadikan momen-momen berharga itu lewat foto. Wah celakanya kalau ada temannya yang lawan jenis juga ikutan mampang dalam foto itu. Apalagi kalau pasanganmu mengganti DP atau mengupload foto itu, posesifmu kumat dan kamu langsung aja marah.
Kecemburuan memang dibutuhkan dalam kadar tertentu dalam suatu hubungan, supaya kita punya sense of belonging juga terhadap pasangan. Tapi kalau ini sampai berlebihan, tetap aja nggak sehat. Kalau kamu marahin terus seperti itu, dan akhirnya dia malah jadi kuper, kamu beneran rela?
8. Tiada hari yang kamu lalui tanpa stalking di media sosialnya
Mungkin dulu kamu punya cita-cita jadi agen mata-mata kali ya, tapi nggak kesampaian. Akhirnya kamu lampiaskan dengan stalking ke medsos pasangan. Dari mulai ngecekin moments Path-nya, Instagram, Facebook, dan medsos lainnya. Kalau ada teman lawan jenis yang nge-love atau komentar,dalam hitungan detik kamu langsung tanya , Ini siapa?Duh lama-lama ntar pasanganmu ujung-ujungnya bisa males lho jawab pertanyaanmu dan cuma ngerespon seadanya. Yang lebih horror lagi kalau akhirnya dia memutuskan semua yang berteman di medsosnya, hanya orang-orang sesama jenisnya. Ehhmm kamu mau ?
9. Alih-alih pengen bercanda yang bermutu, malah jadi nggak lucu
Kamu tadinya cuma pengen bercanda yang bermutu dan lain dari biasanya. Eh tapi karena sanking rendah mutunya, candaanmu malah jadi nggak lucu. Misalnya waktu kalian pergi bareng dan rambutnya ketiup angin, kamu langsung bilang Rambutmu aja berantakan, gimana hidupmu ke depan? atau depan teman-temannya kamu ngomong Kamu kok bego sih ? Ntar kalau anak kita jadi bego juga gimana? Bukannya jadi hiburan, tapi malah jadi kekerasan verbal deh.Meskipun kamu tergolong orang yang spontan, biasakan dipikir dulu ya sebelum kamu ngomong. Apalagi untuk hal-hal yang bisa aja menyinggung perasaan pasangan.
Nah itu tadi kebiasaan-kebiasaan sepele, yang mungkin tanpa kamu sadari bisa berpotensi membuat hubunganmu dan pasangan jadi nggak awet. Supaya tetap bertahan lama, yuk kita belajar menghargai dan mempercayai pasangan
Sumber : www.hipwee.com
Baca juga:
Advertisement