Sekilas, tidak ada perbedaan yang kentara antara momen jatuh cinta
dan mencintai seseorang. Padahal, kedua hal itu justru jauh dari kata
‘sama’. Manusia bisa jadi makhluk banal yang siap tergila-gila pada
siapa saja. Namun, mereka juga bisa menjadi makhluk yang mencintai
dengan setia, tanpa merasa perlu mencari selainnya.
Apakah kamu sedang jatuh cinta, atau sudah bisa benar-benar mencintai? Sebelum buru-buru melabeli rasamu, simak perbedaan keduanya di artikel ini, ya!
Namun, rasa cinta yang sesungguhnya bukan semata-mata hasrat ingin memiliki. Tanda bahwa kamu benar-benar mencintai adalah ketika kehadirannya jadi begitu penting dalam hidupmu. Bukan berarti hidupmu tidak bahagia tanpa dia, tapi keberadaannya di sampingmu yang menjadikan hidupmu sah dikatakan sempurna.
Cinta justru harus banyak-banyak memberi. Ketika benar-benar mencintai, kamu akan merasa bahwa dia layak mendapatkan dirimu seutuhnya. Rasa cinta, kasih sayang, dan perhatian tidak pernah ragu-ragu kamu berikan. Rela belajar masak demi membuatkan bekal makan untuknya, peduli dengan kebersihan kamarnya, hingga perkara cukup rapikah baju yang hari ini dia kenakan. Cinta dengan hebatnya menjadikanmu ikhlas.
Saat bisa mencintai dalam-dalam, kamu tidak lagi melewati drama-drama dalam hubunganmu. Selain bisa menjalani hubungan yang dewasa, emosimu cenderung lebih stabil. Melewati satu hari tanpa kabar darinya tidak lagi membuatmu gundah. Terpisah jarak lantaran urusan pekerjaan pun bukan lagi masalah. Satu-satunya yang bisa membuatmu tenang adalah ketika dia mendapatkan yang terbaik – yang membuatnya bahagia.
Banyak
yang beranggapan bahwa jatuh cinta jauh lebih mudah dan lebih sederhana
daripada mencintai seseorang. Dia yang sukses membuatmu jatuh cinta
terus berputar-putar di kepalamu. Tidak sedetik pun kamu lewatkan tanpa
mengingat kenangan-kenangan saat bersamanya. Tunggu! Sekedar
mengingatnya bukan berarti kamu benar-benar peduli padanya, lho!
Saat benar-benar mencintai pasanganmu, kamu justru tidak butuh setiap saat untuk memikirkannya. Tanpa perlu diperintah atau dirangsang, alam bawah sadarmu yang menempatkan dia dalam ingatan. Saat makan siang, sepiring nasi putih dan ayam goreng membuatmu mengingatnya yang menggemari makanan itu. Ketika melihat jam tangan yang terlihat cocok dia kenakan, kamu tidak ragu untuk membeli dan menyimpankan untuknya. Pikirmu: “nanti akan kuberikan jika jam tangan miliknya rusak”.
Tapi porsi cinta kalian tidak akan selalu sama. Ada kalanya hubungan jadi begitu hangat. Tapi rasa jenuh bisa juga memaksa kalian sedikit berjarak. Naik turunnya kadar cinta kalian tidak perlu dipersoalkan. Ketika bisa benar-benar mencintai pasangan, kamu justru akan menjalani hubungan yang lebih santai dan minim rasa tidak aman. Cinta yang kuat di dalam hati bisa meyakinkanmu bahwa semua akan baik-baik saja.
Cinta yang sungguh-sungguh biasanya sudah melewati berbagai ujian. Kamu dan pasanganmu mungkin sudah menjalin hubungan selama beberapa tahun. Melewati momen bahagia, sedih, hingga perasaan kecewa lantaran kepercayaan yang pernah dikhianati. Namun, cinta yang kuat menjadikan kalian bisa bertahan — bukan memilih menyerah lalu mencari cinta yang lain.
Bisa benar-benar mencintai seseorang membuatmu selalu ingin bercermin. Dia yang tinggal dalam hati bisa menjadikanmu pribadi yang baru. Segala yang kamu cintai atas dirinya berhasil mempengaruhimu. Di saat inilah, kamu menikmati cinta yang sesungguhnya: cinta yang damai, menghangatkan, dan membuatmu berkembang.
Yup, hendak sekedar jatuh cinta atau mencerapi cinta dalam-dalam adalah hak setiap orang. Yang pasti, keduanya tidak lantas boleh melemahkanmu. Seharusnya cinta bisa membuat hidupmu lebih bahagia, ‘kan?
Sumber : www.hipwee.com
Apakah kamu sedang jatuh cinta, atau sudah bisa benar-benar mencintai? Sebelum buru-buru melabeli rasamu, simak perbedaan keduanya di artikel ini, ya!
1. Jatuh cinta berarti ingin memiliki. Mencintai membuatmu merasa tercukupi.
Ketika jatuh cinta dengan seseorang, kamu akan merasa bahwa dialah yang terbaik. Kamu melihat kesempurnaan di wajahnya, lewat penampilan, cara berpikir, hingga caranya bertutur kata. Memuja hampir segala yang dia punya membuatmu cenderung buta. Di saat ini kamu akan menganggap bahwa bahagia berarti ketika bisa memilikinya.Namun, rasa cinta yang sesungguhnya bukan semata-mata hasrat ingin memiliki. Tanda bahwa kamu benar-benar mencintai adalah ketika kehadirannya jadi begitu penting dalam hidupmu. Bukan berarti hidupmu tidak bahagia tanpa dia, tapi keberadaannya di sampingmu yang menjadikan hidupmu sah dikatakan sempurna.
2. Jatuh cinta menjadikanmu sering meminta. Tapi mencintai berarti banyak memberi tanpa berharap balasannya.
Jatuh cinta bisa membuatmu berubah menjadi egois. Kamu berharap dibalas sepadan, minta diperhatikan, hingga menuntut untuk selalu dimengerti. Jika jatuh cinta berarti menjadikan kekasihmu bagai budak yang wajib membahagiakanmu, bukankah cintamu berarti kesialan baginya?Cinta justru harus banyak-banyak memberi. Ketika benar-benar mencintai, kamu akan merasa bahwa dia layak mendapatkan dirimu seutuhnya. Rasa cinta, kasih sayang, dan perhatian tidak pernah ragu-ragu kamu berikan. Rela belajar masak demi membuatkan bekal makan untuknya, peduli dengan kebersihan kamarnya, hingga perkara cukup rapikah baju yang hari ini dia kenakan. Cinta dengan hebatnya menjadikanmu ikhlas.
3. Emosi cenderung meledak-ledak saat jatuh cinta, berbeda ketika perasaanmu bisa ditakar sesuai porsinya.
Jatuh cinta membuat emosimu cenderung fluktuatif. Rencana kencan di Sabtu malam bisa membuatmu senyum-senyum bahagia sepanjang hari. Tapi, sebentar saja dia terlambat menjemput sudah membuatmu uring-uringan. Bahkan saat perbedaan pendapat akhirnya membuat kalian mencicipi momen pertengkaran, kamu akan terpancing merasakan kekecewaan hebat.Saat bisa mencintai dalam-dalam, kamu tidak lagi melewati drama-drama dalam hubunganmu. Selain bisa menjalani hubungan yang dewasa, emosimu cenderung lebih stabil. Melewati satu hari tanpa kabar darinya tidak lagi membuatmu gundah. Terpisah jarak lantaran urusan pekerjaan pun bukan lagi masalah. Satu-satunya yang bisa membuatmu tenang adalah ketika dia mendapatkan yang terbaik – yang membuatnya bahagia.
4. Cinta tak pernah dibuat-buat. Kamu mungkin tidak pernah dengan sengaja mengingatnya setiap saat.
Saat benar-benar mencintai pasanganmu, kamu justru tidak butuh setiap saat untuk memikirkannya. Tanpa perlu diperintah atau dirangsang, alam bawah sadarmu yang menempatkan dia dalam ingatan. Saat makan siang, sepiring nasi putih dan ayam goreng membuatmu mengingatnya yang menggemari makanan itu. Ketika melihat jam tangan yang terlihat cocok dia kenakan, kamu tidak ragu untuk membeli dan menyimpankan untuknya. Pikirmu: “nanti akan kuberikan jika jam tangan miliknya rusak”.
5. Bersamanya tidak membuatmu “mabuk”. Sekalipun tanpa dia, kamu juga akan baik-baik saja.
Jatuh cinta membuatmu ingin selalu menghabiskan waktu untuk bersama pasanganmu. Berangkat ke kampus, makan siang bersama, pulang kuliah, jalan-jalan; banyak hal yang tidak ingin dilewatkan begitu saja tanpa kehadirannya. Setiap hari, kamu ingin bisa lebih dekat dengan pasanganmu. Berharap hubungan yang terjalin di antara kalian akan semakin akrab dan intim.Tapi porsi cinta kalian tidak akan selalu sama. Ada kalanya hubungan jadi begitu hangat. Tapi rasa jenuh bisa juga memaksa kalian sedikit berjarak. Naik turunnya kadar cinta kalian tidak perlu dipersoalkan. Ketika bisa benar-benar mencintai pasangan, kamu justru akan menjalani hubungan yang lebih santai dan minim rasa tidak aman. Cinta yang kuat di dalam hati bisa meyakinkanmu bahwa semua akan baik-baik saja.
6. Berbeda dengan cinta yang sebenarnya, jatuh cinta itu perkara sepele dan sederhana.
Kadang, cinta sekedar layaknya kreasi pikiran dan perasaan manusia. Ketika diinginkan dan diizinkan, kamu bisa jatuh cinta dengan teman baru atau orang asing yang kamu temui di bus kota saat berangkat ke kantor. Tapi, momen jatuh cinta yang sesaat dan tiba-tiba belum bisa menjanjikan apa-apa. Cinta itu bisa saja semakin kuat, pun sekejap hilang berganti cinta yang lain.Cinta yang sungguh-sungguh biasanya sudah melewati berbagai ujian. Kamu dan pasanganmu mungkin sudah menjalin hubungan selama beberapa tahun. Melewati momen bahagia, sedih, hingga perasaan kecewa lantaran kepercayaan yang pernah dikhianati. Namun, cinta yang kuat menjadikan kalian bisa bertahan — bukan memilih menyerah lalu mencari cinta yang lain.
7. Ketika benar-benar mencintai pasanganmu, berarti kamu sukses mencintai dirimu sendiri.
Cinta yang sejati atau sungguh-sungguh tidak akan mudah hilang dan berganti. Selamanya, cinta itu akan tinggal dalam hati dan dirimu, sekalipun si pembawa cinta sudah tidak bersamamu lagi.Bisa benar-benar mencintai seseorang membuatmu selalu ingin bercermin. Dia yang tinggal dalam hati bisa menjadikanmu pribadi yang baru. Segala yang kamu cintai atas dirinya berhasil mempengaruhimu. Di saat inilah, kamu menikmati cinta yang sesungguhnya: cinta yang damai, menghangatkan, dan membuatmu berkembang.
Yup, hendak sekedar jatuh cinta atau mencerapi cinta dalam-dalam adalah hak setiap orang. Yang pasti, keduanya tidak lantas boleh melemahkanmu. Seharusnya cinta bisa membuat hidupmu lebih bahagia, ‘kan?
Sumber : www.hipwee.com
Baca juga:
Advertisement