Apasih DEMO ? Demo adalah Ciri ciri dari negara Demokrasi seperti halnya negara kita ini sob, Dan perlu di ingat juga tidak ada satu negara pun yang melarang warga negara nya untuk berdemo.
Untuk lebih jelasnya sobat dapat membaca pengertian demo menurut wikipedia dibawah ini :
Unjuk rasa atau demonstrasi ("demo") adalah sebuah gerakan protes yang dilakukan sekumpulan orang di hadapan umum. Unjuk rasa biasanya dilakukan untuk menyatakan pendapat kelompok tersebut atau penentang kebijakan yang dilaksanakan suatu pihak atau dapat pula dilakukan sebagai sebuah upaya penekanan secara politik oleh kepentingan kelompok. Unjuk rasa umumnya dilakukan oleh kelompok mahasiswa atau orang-orang yang tidak setuju dengan pemeritah, serta dapat juga dilakukan oleh kelompok-kelompok lainnya dengan tujuan tertentu.
Oh iya sob di indonesia ini ada 3 demo besar yang pernah terjadi loh, Hmmm pasti diantara sobat ada yang belum tahu ne oke deh langsung aja deh kita lihat demo besar apa saja sih yang pernah terjadi di indonesia.
Lebih dikenal dengan Tri Tuntutan Rakyat (Tritura). Ini merupakan tiga tuntutan kepada pemerintah yang diserukan oleh para mahasiswa yang tergabung dalam Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI). Aksi ini kemudian diikuti oleh Kesatuan Aksi Pelajar Indonesia (KAPI), Kesatuan Aksi Pemuda Pelajar Indonesia (KAPPI), Kesatuan Aksi Buruh Indonesia (KABI), Kesatuan Aksi Sarjana Indonesia (KASI), Kesatuan Aksi Wanita Indonesia (KAWI), dan Kesatuan Aksi Guru Indonesia (KAGI). Kemudian ikut mendompleng belakangan yaitu Angkatan Bersentara Republik Indonesia (ABRI).
Selain soal ganjing-ganjing 1 Oktober 1965, kondisi Indonesia disebut sudah sangat parah, baik ekonomi maupun politik.
BBM melambung tinggi, harga barang naik, dan lain sebagainya. Adapun isi Tritura adalah:
# Pembubaran PKI beserta ormas-ormasnya
# Perombakan kabinet Dwikora
# Turunkan harga sembako
Pada 21 Februari 1966 Presiden Soekarno mengumumkan reshuffle kabinet.
Dalam kabinet itu duduk para simpatisan PKI.
Kenyataan ini menyulut kembali mahasiswa meningkatkan aksi demonstrasinya.
Tanggal 24 Februari 1966 mahasiswa memboikot pelantikan menteri-menteri baru. Dalam insiden yang terjadi dengan Resimen Tjakrabirawa, Pasukan Pengawal Presiden Soekarno, seorang mahasiswa Arif Rahman Hakim meninggal.
Pada tanggal 25 Februari 1966 KAMI dibubarkan, namun hal itu tidak mengurangi gerakan-gerakan mahasiswa untuk melanjutkan Tri Tuntutan Rakyat (Tritura).
Rentetan demonstrasi yang terjadi menyuarakan Tritura akhirnya diikuti keluarnya Surat Perintah 11 Maret 1966 (Supersemar) oleh Presiden Soekarno yang memerintahkan kepada Mayor Jenderal Soeharto selaku panglima Angkatan Darat untuk mengambil tindakan yang perlu untuk memulihkan keamanan dan ketertiban.
Tak hanya itu, investasi jepang yang semakin bertambah dari waktu ke waktu di Jawa dianggap membunuh pengusaha-pengusaha kecil pribumi. Tentu saja ini membuat beberapa kalangan, terlebih mahasiswa khawatir. Mereka pun berencana melakukan aksi damai di pusat kota. Aksi ini dipimpin oleh Hariman Siregar yang saat itu menjabat sebagai ketua Dewan Mahasiswa Universitas Indonesia.
Aksi apel besar yang dipusatkan di halaman Universitas Trisakti ini tadinya merupakan aksi damai, namun tanpa disangka yang terjadi adalah vandalisme di berbagai tempat di wilayah ibukota.
Bukan hanya itu, gedung-gedung dan pusat perbelanjaan di Senen dan Harmoni pun turut dibakar. Dan kebanyakan yang dibakar adalah mobil, motor, dan produk elektronik Jepang.
Kerusuhan ini setidaknya memakan korban hingga 11 orang meninggal dunia, 75 luka berat, ratusan luka ringan, 775 orang ditahan, 807 mobil dan 187 motor dibakar, dan 160 kg emas hilang.
Tak hanya itu, ratusan gedung juga hangus terbakar
BEBERAPA ORANG MENYEBUT MALARI MERUPAKAN PERLAWANAN TERHEBAT PERTAMA TERHADAP ORDE BARU.
Dari 700-san orang yang ditangkap, 45 di antaranya ditahan, dan hanya tiga yang dibawa ke pengadilan. Mereka adalah Hariman Siregar, Aini Chalid, dan Sjahrir. Dua pertama masih mahasiswa, satu terakhir sudah lulus.
Selain penahanan beberapa aktivis, dampak yang terasa paska demontrasi Malari adalah ditutupnya beberapa media massa yang dianggap memprovokasi massa secara paksa.
Seperti Abadi, Harian Kami, Indonesia Raya, Nusantara, dan Pedoman.
Gerakan-gerakan yang muncul di awal 1990-an mencapai klimaksnya pada 1998. Aksi ini dianggap sangat monumental karena sukses menggulingkan Presiden Soeharto yang telah berkuasa selama lebih dari tiga dasawarsa. Gerakan ini mendapatkan momentumnya ketika Indonesia diterpa krisis moneter pada 1997. Kondisi ini menyebabkan melambungnya harga bahan pokok dan daya beli masyarakat berkurang membuat aksi ini mendapatkan simpati dari khalayak luas.
Mundurnya Presiden Soeharto menjadi agenda utama gerakan ini.
Selain jatuhnya Soeharto, aksi massa 1998 juga ditandai dengan terjadinya beberapa kejadian tragedis, yakni: Tragedi Trisaksi dan Tragedi Semanggi I dan II.
Mahasiswa turun ke jalan dengan kampus Trisaksi sebagai titik awal aksi. Dalam aksi ini, ada empat mahasiswa yang tewas tertembak aparat kepolisian: Elang Mulia Lesmana, Heri Hertanto, Hafidin Royan, Hendriawan Sie.
Sementara Tragedi Semanggi menunjukkan dua aksi protes terhadap pelaksanaan dan agedan Sidang Istimewa MPR yang mengakibatkan tewasnya belasan warga sipil. Pada Tragedi Semanggi I yang terjadi pada 11-13 November 1998, ada 17 warga sipil yang tewas, sementara pada Tragedi Semanggi II terjadi September 1999 terdapat 1 warga sipil yang meninggal.
Nah yang terakhir ini dan yang akan berlangsung besok adalah Demo 4 November 2016 Kita lihat saja hari ini ya sobat.
Sumber referensi :
Kaskus.co.id
Google.com
Tribunnews.com
Republika.co.id
Untuk lebih jelasnya sobat dapat membaca pengertian demo menurut wikipedia dibawah ini :
Unjuk rasa atau demonstrasi ("demo") adalah sebuah gerakan protes yang dilakukan sekumpulan orang di hadapan umum. Unjuk rasa biasanya dilakukan untuk menyatakan pendapat kelompok tersebut atau penentang kebijakan yang dilaksanakan suatu pihak atau dapat pula dilakukan sebagai sebuah upaya penekanan secara politik oleh kepentingan kelompok. Unjuk rasa umumnya dilakukan oleh kelompok mahasiswa atau orang-orang yang tidak setuju dengan pemeritah, serta dapat juga dilakukan oleh kelompok-kelompok lainnya dengan tujuan tertentu.
3 Demo terbesar yang pernah terjadi di indonesia termasuk demo 4 november 2016
Oh iya sob di indonesia ini ada 3 demo besar yang pernah terjadi loh, Hmmm pasti diantara sobat ada yang belum tahu ne oke deh langsung aja deh kita lihat demo besar apa saja sih yang pernah terjadi di indonesia.
1. Demo Tritura (Demon Trasi 1966)
Demo Tritura (Demon Trasi 1966)
Lebih dikenal dengan Tri Tuntutan Rakyat (Tritura). Ini merupakan tiga tuntutan kepada pemerintah yang diserukan oleh para mahasiswa yang tergabung dalam Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI). Aksi ini kemudian diikuti oleh Kesatuan Aksi Pelajar Indonesia (KAPI), Kesatuan Aksi Pemuda Pelajar Indonesia (KAPPI), Kesatuan Aksi Buruh Indonesia (KABI), Kesatuan Aksi Sarjana Indonesia (KASI), Kesatuan Aksi Wanita Indonesia (KAWI), dan Kesatuan Aksi Guru Indonesia (KAGI). Kemudian ikut mendompleng belakangan yaitu Angkatan Bersentara Republik Indonesia (ABRI).
Selain soal ganjing-ganjing 1 Oktober 1965, kondisi Indonesia disebut sudah sangat parah, baik ekonomi maupun politik.
BBM melambung tinggi, harga barang naik, dan lain sebagainya. Adapun isi Tritura adalah:
# Pembubaran PKI beserta ormas-ormasnya
# Perombakan kabinet Dwikora
# Turunkan harga sembako
Pada 21 Februari 1966 Presiden Soekarno mengumumkan reshuffle kabinet.
Dalam kabinet itu duduk para simpatisan PKI.
Kenyataan ini menyulut kembali mahasiswa meningkatkan aksi demonstrasinya.
Tanggal 24 Februari 1966 mahasiswa memboikot pelantikan menteri-menteri baru. Dalam insiden yang terjadi dengan Resimen Tjakrabirawa, Pasukan Pengawal Presiden Soekarno, seorang mahasiswa Arif Rahman Hakim meninggal.
Pada tanggal 25 Februari 1966 KAMI dibubarkan, namun hal itu tidak mengurangi gerakan-gerakan mahasiswa untuk melanjutkan Tri Tuntutan Rakyat (Tritura).
Rentetan demonstrasi yang terjadi menyuarakan Tritura akhirnya diikuti keluarnya Surat Perintah 11 Maret 1966 (Supersemar) oleh Presiden Soekarno yang memerintahkan kepada Mayor Jenderal Soeharto selaku panglima Angkatan Darat untuk mengambil tindakan yang perlu untuk memulihkan keamanan dan ketertiban.
2. Demo Malari 1974
Demo Malari 1974
Lebih dikenal dengan tragedi Malari (Malapetaka 15 Januari 1974). Gerakan ini terjadi bersamaan dengan kunjungan Perdana Menteri Jepang Tanaka Kakuei ke Indonesia. Mahasiswa menganggap Jepang saat itu sebagai pemeras ekonomi Indonesia karnea mengambil lebih dari 53 persen ekspor dan memasok 29 persen impor Indonesia.Tak hanya itu, investasi jepang yang semakin bertambah dari waktu ke waktu di Jawa dianggap membunuh pengusaha-pengusaha kecil pribumi. Tentu saja ini membuat beberapa kalangan, terlebih mahasiswa khawatir. Mereka pun berencana melakukan aksi damai di pusat kota. Aksi ini dipimpin oleh Hariman Siregar yang saat itu menjabat sebagai ketua Dewan Mahasiswa Universitas Indonesia.
Aksi apel besar yang dipusatkan di halaman Universitas Trisakti ini tadinya merupakan aksi damai, namun tanpa disangka yang terjadi adalah vandalisme di berbagai tempat di wilayah ibukota.
Bukan hanya itu, gedung-gedung dan pusat perbelanjaan di Senen dan Harmoni pun turut dibakar. Dan kebanyakan yang dibakar adalah mobil, motor, dan produk elektronik Jepang.
Kerusuhan ini setidaknya memakan korban hingga 11 orang meninggal dunia, 75 luka berat, ratusan luka ringan, 775 orang ditahan, 807 mobil dan 187 motor dibakar, dan 160 kg emas hilang.
Tak hanya itu, ratusan gedung juga hangus terbakar
BEBERAPA ORANG MENYEBUT MALARI MERUPAKAN PERLAWANAN TERHEBAT PERTAMA TERHADAP ORDE BARU.
Dari 700-san orang yang ditangkap, 45 di antaranya ditahan, dan hanya tiga yang dibawa ke pengadilan. Mereka adalah Hariman Siregar, Aini Chalid, dan Sjahrir. Dua pertama masih mahasiswa, satu terakhir sudah lulus.
Selain penahanan beberapa aktivis, dampak yang terasa paska demontrasi Malari adalah ditutupnya beberapa media massa yang dianggap memprovokasi massa secara paksa.
Seperti Abadi, Harian Kami, Indonesia Raya, Nusantara, dan Pedoman.
3. Demo 1996
Demo 1998
Gerakan-gerakan yang muncul di awal 1990-an mencapai klimaksnya pada 1998. Aksi ini dianggap sangat monumental karena sukses menggulingkan Presiden Soeharto yang telah berkuasa selama lebih dari tiga dasawarsa. Gerakan ini mendapatkan momentumnya ketika Indonesia diterpa krisis moneter pada 1997. Kondisi ini menyebabkan melambungnya harga bahan pokok dan daya beli masyarakat berkurang membuat aksi ini mendapatkan simpati dari khalayak luas.
Mundurnya Presiden Soeharto menjadi agenda utama gerakan ini.
Selain jatuhnya Soeharto, aksi massa 1998 juga ditandai dengan terjadinya beberapa kejadian tragedis, yakni: Tragedi Trisaksi dan Tragedi Semanggi I dan II.
Mahasiswa turun ke jalan dengan kampus Trisaksi sebagai titik awal aksi. Dalam aksi ini, ada empat mahasiswa yang tewas tertembak aparat kepolisian: Elang Mulia Lesmana, Heri Hertanto, Hafidin Royan, Hendriawan Sie.
Sementara Tragedi Semanggi menunjukkan dua aksi protes terhadap pelaksanaan dan agedan Sidang Istimewa MPR yang mengakibatkan tewasnya belasan warga sipil. Pada Tragedi Semanggi I yang terjadi pada 11-13 November 1998, ada 17 warga sipil yang tewas, sementara pada Tragedi Semanggi II terjadi September 1999 terdapat 1 warga sipil yang meninggal.
Nah yang terakhir ini dan yang akan berlangsung besok adalah Demo 4 November 2016 Kita lihat saja hari ini ya sobat.
4. Demo 4 November 2016
Demontrasi 4 november 2016 |
DEMO BOLEH NAMUN TETAP DAMAI DAN SESUAI PERATURAN YANG BERLAKU
Kaskus.co.id
Google.com
Tribunnews.com
Republika.co.id
Baca juga:
Advertisement